PETUNJUK
PRAKTIKUM
FARMASETIKA
II
JADWAL PRAKTIKUM FARMASETIKA II
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Gelombang
I (Kelompok Pertama) Jumat
No.
|
Materi
|
Kelp 1
|
Kelp 2
|
Kelp 3
|
Kelp 4
|
Kelp 5
|
I
|
Pengarahan
|
23 Sept
|
||||
II
|
Syrup dan Eliksir
|
30 Sept
|
28 Okt
|
21 Okt
|
14 Okt
|
07 Okt
|
III
|
Dry Syrup
|
07 Okt
|
30 Sept
|
28 Okt
|
21 Okt
|
14 Okt
|
IV
|
Emulsi dan Suspensi
|
14 Okt
|
07 Okt
|
30 Sept
|
28 Okt
|
21 Okt
|
V
|
Sediaan semi padat
|
21 Okt
|
14 Okt
|
07 Okt
|
30 Sept
|
28 Okt
|
VI
|
Suppositoria dan Ovula
|
28 Okt
|
21 Okt
|
14 Okt
|
07 Okt
|
30 Sept
|
VII
|
Menyusun Formula
|
4 Nov
|
||||
VIII
|
UTS
|
7-12 Nov
|
||||
IX
|
Pengarahan Steril, Presentasi Formula &
Pencucian Alat
|
18 Nov
|
||||
X
|
Pembuatan sediaan steril (Ampul)
|
25 Nov
|
23 Des
|
16 Des
|
09 Des
|
02 Des
|
XI
|
Pembuatan sediaan steril (Vial)
|
02 Des
|
25 Nov
|
23 Des
|
16 Des
|
09 Des
|
XII
|
Pembuatan sediaan steril (Infus)
|
09 Des
|
02 Des
|
25 Nov
|
23 Des
|
16 Des
|
XIII
|
Pembuatan sediaan steril (Tetes Mata)
|
16 Des
|
09 Des
|
02 Des
|
25 Nov
|
23 Des
|
XIV
|
Pembuatan sediaan steril (Salep Mata)
|
23 Des
|
16 Des
|
09 Des
|
02 Des
|
25 Nov
|
XV
|
Ujian Responsi
|
30 Des
|
||||
XVI
|
UAS
|
9-14 Jan
|
Gelombang
II (Kelompok Kedua) Kamis
No.
|
Materi
|
Kelp 1
|
Kelp 2
|
Kelp 3
|
Kelp 4
|
Kelp 5
|
I
|
Pengarahan
|
22 Sept
|
||||
II
|
Syrup dan Eliksir
|
29 Sept
|
27 Okt
|
20 Okt
|
13 Okt
|
06 Okt
|
III
|
Dry Syrup
|
06 Okt
|
29 Sept
|
27 Okt
|
20 Okt
|
13 Okt
|
IV
|
Emulsi dan Suspensi
|
13 Okt
|
06 Okt
|
29 Sept
|
27 Okt
|
20 Okt
|
V
|
Sediaan semi padat
|
20 Okt
|
13 Okt
|
06 Okt
|
29 Sept
|
29 Okt
|
VI
|
Suppositoria dan Ovula
|
27 Okt
|
20 Okt
|
13 Okt
|
06 Okt
|
29 Sept
|
VII
|
Menyusun Formula
|
3 Nov
|
||||
VIII
|
UTS
|
7-12 Nov
|
||||
IX
|
Pengarahan Steril, Presentasi Formula &
Pencucian Alat
|
17 Nov
|
||||
X
|
Pembuatan sediaan steril (Ampul)
|
24 Nov
|
22 Des
|
15 Des
|
08 Des
|
01 Des
|
XI
|
Pembuatan sediaan steril (Vial)
|
01 Des
|
24 Nov
|
22 Des
|
15 Des
|
08 Des
|
XII
|
Pembuatan sediaan steril (Infus)
|
08 Des
|
01 Des
|
24 Nov
|
22 Des
|
15 Des
|
XIII
|
Pembuatan sediaan steril (Tetes Mata)
|
15 Des
|
08 Des
|
01 Des
|
24 Nov
|
22 Des
|
XIV
|
Pembuatan sediaan steril (Salep Mata)
|
22 Des
|
15 Des
|
08 Des
|
01 Des
|
24 Nov
|
XV
|
Ujian Responsi
|
29 Des
|
||||
XVI
|
UAS
|
9-14 Jan
|
KETENTUAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA II
1.
Pre test sebelum praktikum tiap
pertemuan dengan materi sesuai dengan materi yang akan dipraktikumkan.
2.
Laporan sementara harus diacc pada waktu
praktikum
3.
Laporan sementara dan resmi dibuat tiap
mahasiswa
4.
Materi UTS, materi praktikum sebelum UTS
(formulasi sediaan cair dan semi padat)
5.
Materi UAS, materi semua dari awal
(formulasi diteorikan)
6.
Nilai akhir diambil dari nilai harian
(pre test, laporan, kerja pada waktu praktikum), nilai UTS dan UAS
Format
laporan sediaan cair dan semi padat
A. Judul
B. Tujuan
praktikum
C. Tinjauan
pustaka sediaan dan bahan
D. Alat
dan bahan
E. Formula
F.
Perhitungan dan penimbangan bahan
G. Cara
kerja
I. Pembuatan sediaan
II. Evaluasi sediaan
H. Hasil
dan perhitungan
I.
Kesimpulan
J.
Daftar pustaka
Ketentuan
perhitungan penimbangan bahan
1.
Sirup dan eliksir dibuat 2 formula @
60ml
2.
Suspensi, emulsi dan dry sirup dibuat 3
formula @ 60ml
3.
Sediaan setengah padat dibuat 3 formula
@ 5gram
4.
Suppositoria dan ovula dibuat
masing-masing 10 biji penimbangan dilebihkan 50%
PERCOBAAN
I
SYRUP
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan sirup
ALAT
a.
Beker glass
b.
Gelas ukur
c.
Batang pengaduk
d.
Magnetik stirer
e.
Erlenmeyer
f.
Piknometer
g.
Viskosimeter Ostwald
h.
pH-meter
BAHAN
a.
Piperazin Sitrat
b.
Sirup simplex
c.
Sorbitol
d.
Corrigens
FORMULA
R/ Piperazin Sitrat 0,5 g/5ml
Sorbitol 5ml
Corrigens coloris qs
Corrigens odoris qs
Sirup simplex ad
60 ml
CARA KERJA
1.
Kalibrasi erlenmeyer
2.
Timbang Piperazin sitrat, masukkan dalam
erlenmeyer yang sudah dikalibrasi
3.
Ukur sirup simplex, masukkan sebagian
kedalam erlenmeyer hingga larut
4.
Tambahkan corrigen secukupnya
5.
Tambahkan sorbitol kedalam erlenmeyer
6.
Tambahkan sirup simplex sampai tanda dan
homogenkan dengan bantuan magnetik stirer
7.
Ukur 60ml masukkan botol untuk
diserahkan
8.
Sisa sediaan sirup digunakan untuk
evaluasi
EVALUASI
a.
Organoleptis (Bentuk, bau, warna dan
rasa)
b.
Bobot Jenis
c.
Viskositas
d.
pH sediaan
PERCOBAAN
II
ELIKSIR
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan eliksir
ALAT
a.
Beker glass
b.
Gelas ukur
c.
Batang pengaduk
d.
Magnetik stirer
e.
Erlenmeyer
f.
Piknometer
g.
Viskosimeter Ostwald
h.
pH-meter
BAHAN
a.
Acetaminophen
b.
Sirup simplex
c.
Sorbitol
d.
Corrigens
FORMULA
R/ Acetaminophen 120mg/5ml
Etanol qs
Sorbitol 10%
Sirup simplex 20%
Corrigens coloris qs
Corrigens odoris qs
Aqua dest ad
60 ml
CARA KERJA
1.
Kalibrasi erlenmeyer
2.
Timbang Acetaminophen, masukkan dalam
erlenmeyer yang sudah dikalibrasi
3.
Larutkan dengan etanol hingga larut
4.
Ukur sorbitol masukkan erlenmeyer
5.
Tambahkan corrigens secukupnya
6.
Tambahkan aqua dest sampai tanda dan
homogenkan dengan bantuan magnetik stirer
7.
Ukur 60ml masukkan botol untuk
diserahkan
8.
Sisa sediaan sirup digunakan untuk
evaluasi
EVALUASI
a.
Organoleptis (Bentuk, bau, warna dan
rasa)
b.
Bobot Jenis
c.
Viskositas
d.
pH sediaan
e.
Kejernihan
f.
Penetapan Kadar
PERCOBAAN
III
DRY
SYRUP
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan sirup kering
ALAT
a.
Mortir Stamper g. Mikromiretik
b.
Viskosimeter Stromer h. Gelas ukur
c.
Beker glass i. Batang pengaduk
d.
Erlenmeyer j. pH meter
e.
Ayakan granul dan loyang k. Piknometer
f.
Magnetik Stirer l. Stopwacth
BAHAN
a.
Ampicillin f. PVP
b.
CMC Na g. Etanol
c.
Aerosil h. Corrigens
d.
Saccharum pulv i. Nipasol
e.
Nipagin
FORMULA
R/ Ampicillin 125mg/5ml
CMC Na 1%
Aerosil qs
Saccharum pulv 20%
Larutan PVP 1% dalam etanol qs
Nipagin qs
Nipasol qs
Corrigens colouris qs
Corrigens odoris qs
Aqua dest ad 60
ml
CARA
KERJA
1.
Timbang bahan untuk 3 formula
2.
Larutkan PVP dalam etanol dan tambahkan
corrigens colouris, nipagin dan nipasol kedalamnya
3.
Ampicillin, CMC Na, saccharum pulv,
campur homogen
4.
Larutan no.2 tambahkan sedikit demi
sedikit kedalam campuran no.3 sampai terbentuk granul dan ayak no.24 diatas
loyang
5.
Keringkan dalam almari pengering,
kemudian tambahkan corrigens odoris dan aerosil campur homogen
6.
Timbang dan bagi tiga formula
7.
Satu formula dimasukkan dalam botol yang
bertanda untuk diserahkan dan dua formula lain digunakan untuk evaluasi
EVALUASI
a.
MC granul
b.
Waktu rekonstitusi
c.
Organoleptis (Bentuk, bau, warna dan
rasa) sebelum dan sesudah rekonstitusi
d.
Bobot jenis
e.
Viskositas
f.
pH sediaan
g.
Volume sedimentasi hari ke-1,2,3,4,5,6,7
sesudah rekonstitusi
h.
Ukuran partikel
i.
Jenis suspensi
PERCOBAAN
IV
EMULSI
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan emulsi
ALAT
a.
Alat gelas
b.
Blender
c.
Mortir Stamper
d.
Viskosimeter stromer
e.
pH meter
BAHAN
a.
Oleum lecoris aselli
b.
Span
c.
Tween
d.
PGA
e.
Sorbitol
f.
Sirup simplex
g.
Corrigens
h.
Metilen blue atau Sudan III
FORMULA
I. R/ Oleum lecoris aselli 10
Span qs
Tween qs
Sorbitol 5%
Sirup simplex 10%
Corrigens colouris qs
Corrigens odoris qs
Aqua dest ad 100%
II. R/ Oleum lecoris aselli 10
PGA qs
Sorbitol 5%
Sirup simplex 10%
Corrigens colouris qs
Corrigens odoris qs
Aqua dest ad 100%
CARA
KERJA
Formula I
1.
Timbang bahan untuk tiga formula
masing-masing 60ml
2.
Ol. Lecoris Aselli tambah span dan
tween, panaskan dalam beker glass sampai suhu 700C
3.
Panaskan aqua dest sampai suhu 700C
4.
Campur no.3 kedalam no.2 aduk homogen
dengan bantuan blender selama 30 menit
5.
Dinginkan sambil diaduk
6.
Ukur 60 ml, masukkan dalam botol untuk
diserahkan
7.
Sisa sediaan emulsi digunakan untuk
evaluasi
Formula
II
1.
Timbang bahan untuk tiga formula
masing-masing 60ml
2.
Campur Ol. Lecoris Aselli dan PGA dalam
mortir aduk homogen
3.
Tambahkan air corpus aduk cepat hingga
terbentuk corpus emulsi
4.
Tambahkan sorbitol dan sirup simplex
sambil diaduk
5.
Encerkan dengan aqua dest sampai volume
yang diinginkan
6.
Ukur 60ml, masukkan dalam botol untuk
diserahkan
7.
Sisa sediaan emulsi digunakan untuk
evaluasi
EVALUASI
a.
Organoleptis (warna, bau, bentuk dan
rasa)
b.
Bobot Jenis
c.
Viskositas
d.
pH sediaan
e.
Tipe emulsi
f.
Kestabilan (pemisahan) emulsi
PERCOBAAN V
SUSPENSI
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan suspensi
ALAT
a.
Mortir stamper
b.
Gelas ukur
c.
Cawan porselin
d.
pH meter
e.
Viskositas stromer
f.
Mikromiretik
g.
Piknometer
h.
Mikser
BAHAN
a.
Ibuprofen
b.
CMC Na
c.
Sirup simplex
d.
Nipagin
e.
Nipasol
FORMULA
R/ Ibuprofen 100mg/5ml
CMC
Na qs
Sirup
simplex 10ml
Nipagin qs
Nipasol qs
Aqua dest ad 60 ml
CARA KERJA
1.
Timbang bahan untuk tiga formula
2.
Kembangkan CMC Na dalam air panas dalam
mortir
3.
Campur CMC Na dengan ibuprofen, nipagin,
nipasol aduk sampai homogen
4.
Tambahkan sirup simplex, aduk dalam
mixer
5.
Tambahkan aqua dest, aduk homogen
6.
Ukur 60ml, masukkan dalam botol untuk
diserahkan
7.
Sisa sediaan digunakan untuk evaluasi
EVALUASI
a.
Organoleptis (warna, bau, bentuk dan
rasa)
b.
Bobot jenis
c.
Viskositas
d.
pH sediaan
e.
Volume sediaan hari ke-1,2,3,4,5,6,7
f.
Ukuran partikel
g.
Jenis suspensi
PERCOBAAN VI
SEDIAAN SETENGAH
PADAT
TUJUAN
Dapat membuat dan melakukan evaluasi sediaan
setengah padat
ALAT
a.
Alat gelas
b.
Mortir stamper
c.
Cawan porselin
d.
Pot wadah sediaan
e.
Alat untuk tes daya menyeber salep
f.
Alat untuk tes daya melekat
g.
Alat untuk tes kemampuan proteksi
BAHAN
-
Hidrokortison - Vaselin alba
-
Asam salisilat - Cera alba
-
Asam stearat - PEG 400
-
Gliserin - PEG 4000
-
Na tetraborat - Indikator PP
-
Nipagin - KOH
-
TEPA - Paraffin padat
FORMULA
I.
R/ Hidrokortison 1%
Asam stearat 15%
Gliserin 10%
Na Tetraborat 0,25%
TEA 2%
Nipagin qs
Aquadest ad 100%
II.
R/ Asam
salisilat 10%
Vaselin 90%
III.
R/ Asam
salisilat 10%
Cera alba 5%
Vaselin 85%
IV.
R/ Asam
salisilat 10%
PEG 400 50%
PEG 4000 40%
Masing-masing formula dibuat 15 gram
CARA KERJA
Formula I
1. Lelehkan
asam stearat dan gliserin diatas penangas
2. Larutkan
TEA dan Na tetraborat dengan air panas
3. Tambahkan
no.2 kedalam no.1, aduk sampai terbentuk basis
4. Campur
hidrocortison dan nipagin dengan basis yang sudah dingin sampai homogen
5. Masukkan
dalam pot wadah sediaan, lakukan evaluasi
Formula II
1. Asam
salisilat digerus halus, jika perlu ditetesi sedikit etanol
2. Tambahkan
vaselin, aduk sampai homogen
3. Masukkan
dalam pot wadah sediaan, lakukan evaluasi
Formula III
1. Campur
cera dan vaselin di atas penangas air
2. Aduk
sampai homogen dan dingin
3. Asam
salisilat digerus halus, jika perlu ditetesi sedikit etanol
4. Campur
no.2 kedalam no.3, aduk sampai homogen
5. Masukkan
dalam pot wadah sediaan, lakukan evaluasi
Formula IV
1. Lelehkan
PEG 400 dan PEG 4000 diatas penangas air
2. Aduk
sampai dingin
3. Asam
salisilat digerus halus, jika perlu ditetesi sedikit etanol
4. Campur
no.2 kedalam no.3, aduk sampai homogen
5. Masukkan
dalam pot wadah sediaan, lakukan evaluasi
EVALUASI
1.
Tes daya menyebar
a. Timbang
0,5 g sediaan, letakkan di tengah alat
b. Tutup
dengan kaca yang sudah ditimbang, biarkan 1 menit kemudiaan ukur diameter salep
c. Tambahkan
beban 50 g, biarkan 1 menit lalu ukur diameter salep
d. Lakukan
dengan penambahan beberapa beban
e. Buat
grafik hubungan antara beban terhadap luas salep yang menyebar
2.
Tes daya melekat
a. Letakkan
0,5 g sediaan diatas obyek glass
b. Tutup
dengan obyek glass lain
c. Tekan
dengan beban 1 kg selama 5 menit, kemudian obyek glass ditarik
3.
Tes kemampuan proteksi
a. Basahi
kertas saring ukuran 10 x 10 cm dengan larutan PP, keringkan
b. Olesi
kertas saring tersebut dengan 2 g sediaan
c. Buat
bidang (2,5 x 2,5 cm) dengan paraffin padat yang dilelehkan, keringkan
d. Tempelkan
kertas C diatas kertas B dengan ditekan
e. Tetesi
bidang tersebut dengan larutan KOH 0,1 N, jumlah tetesan sama
f. Amati
kertas yang dibasahi sampai timbul dan hilangnya warna, waktu dicatat
g. Jika
tidak ada warna berarti sediaan dapat memberikan proteksi terhadap larutan KOH
4.
Homogenitas
Diamati dengan menggunakan kaca
pembesar.
PERCOBAAN VII
SUPPOSITORIA DAN
OVULA
TUJUAN
Dapat membuat dan melakukan evaluasi sediaan
suppositoria dan ovula
ALAT
· Cawan
porselin
· Pencetak
suppositoria
· Pecetak
ovula
BAHAN
- Bisakodyl - Gliserin
- Metronidazol - Paraffin liq.
- Cera
flava - Gelatin
- Oleum
cacao - PEG 6000
- PEG
400
FORMULA
I.
R/ Bisacodyl
Cera flava
Oleum cacao ad 3
II.
R/ Bisacodyl
PEG 400 : PEG 6000 (1:9) ad 3
III. R/ Metronidazole
Gelatin
Gliserin
CARA KERJA
Formula I
1. Lelehkan
cera flava di atas penangas air
2. Tambahkan
1/3 bagian oleum cacao, dijaga jangan sampai lelehan jernih, angkat
3. Tambahkan
sisa oleum cacao yang sudah disisir halus, aduk sampai jadi basis suppositoria
4. Tambahkan
bisacodyl dalam basis, aduk sampai homogen
5. Tuang
ke dalam pencetak suppositoria yang sudah diolesi paraffin liq.
6. Biarkan
dan dinginkan sampai beku.
Formula II
1. Lelehkan
PEG 400 dan PEG 6000 di atas penangas air, setelah leleh angkat
2. Tambahkan
bisacodyl dalam basis, aduk sampai homogen
3. Tuang
ke dalam pencetak suppositoria yang sudah diolesi paraffin liq
4. Biarkan
sampai beku
Formula III
1. Kembangkan
gelatin dalam gliserin ± 15 menit
2. Lelehkan
di atas penangas air, setelah leleh angkat
3. Tambahkan
metronidazole dalam basis, aduk sampai homogen
4. Tuang
ke dalam pencetak ovula yang sudah diolesi paraffin liq
5. Biarkan
sampai beku.
EVALUASI
1. Keseragaman
bobot
2. Homogenitas
3. Waktu
leleh (untuk basis lemak)
4. Waktu
hancur (untuk basis larut air)
5. Kekerasan
PERCOBAAN
VIII
MENYUSUN
FORMULA
TUJUAN
§ Dapat
menyusun dan membuat formula serta mengevaluasi sediaan : sirup, eliksir,
suspensi, sirup kering, emulsi, salep, krim, suppositoria.
§ Dapat
membuat kemasan dan brosur dari sediaan yang dibuat.
ALAT
·
Wadah untuk sediaan
·
Alat untuk membuat sediaan
·
Peralatan untuk membuat kemasan dan
brosur
CARA KERJA
1. Susun
formula sesuai tugas yang ditentukan
2. Buat
sediaan
3. Lakukan
evaluasi sediaan yang sudah jadi
4. Buat
kemasan dan brosur
5. Serahkan
sediaan lengkap dengan kemasan dan brosur, serta laporan.
PRAKTIKUM
SEDIAAN STERIL
Alat
yang harus dibawa :
1. Jas
praktikum lengan panjang
2. Tutup
kepala (tidak berenda)
3. Masker
4. Sarung
tangan karet
5. Sandal
jepit KARET bersih (khusus untuk praktek)
6. Kertas
perkarmen
7. Alumunium
foil
8. Staples
+ isi
9. Tali
10. Anak
timbangan
11. Alat-alat
praktikum lainnya
Tata
cara masuk ruang :
Ruang III (Black area)
Sebelum masuk ruang III dilakukan :
1. Lepas
sepatu, ganti dengan sandal, simpan di rak
2. Pakai
jas praktikum dan tutup kepala
3. Cuci
telapak tangan dengan sabun samapai siku dengan 5 gerakan :
a. Telapak
b. Sela-sela
jari
c. Punggung
tangan
d. Sela-sela
jari
e. Pergelangan
sampai siku dengan air kran (jangan dilap)
Ruang II (Gray area)
Sebelum masuk ruang II dilakukan :
1. Lepas
sandal disimpan di rak, diganti dengan sepatu kain
2. Pakai
jas praktikum dan tutup kepala
3. Cuci
telapak dengan sabun sampai siku dengan 5 gerakan :
a. Telapak
b. Sela-sela
jari
c. Punggung
tangan
d. Sela-sela
jari
e. Pergelangan
sampai siku dengan air kran (jangan dilap)
f. Semprot
kedua tangan dengan alkohol 70% (telapak dan punggung)
Ruang I (White area)
Sebelum masuk ruang I dilakukan :
1. Memakai
sepatu kain steril
2. Memakai
Jas praktikum, tutup kepala, masker mulut dan hidung (steril)
3. Gunakan
sarung tangan plastik dan lakukan desinfeksi dengan etanol 70%
4. Disemprot
dengan blow untuk meminimalkan jumlah partikel bakteri
5. Saat
meninggalkan ruang dilakukan dengan prosedur yang berlawanan
FORMAT
LAPORAN
Tugas
Tujuan :
I.
Praformulasi
1. Tinjauan
farmakologi bahan obat
2. Tinjauan
sifat fisika kimia bahan obat
3. Cara
sterilisasi masing-masing bahan
4. OTT
5. Cara
penggunaan
II.
Formulasi
1. Permasalahan
dan penyelesaian
2. Formula
yang akan dibuat (termasuk perhitungan tonisitas)
3. Perhitungan
berat dan volume
4. Cara
sterilisasi sediaan yang dibuat
III. Pelaksanaan
1. Penyiapan
alat
No.
|
Alat
|
Jumlah
|
Ukuran
|
sterilisasi
|
waktu
|
2. Pencucian
dan pembungkusan alat
3. Sterilisasi
alat
v Menggunakan
otoklaf sesuai dengan suhu stabil sediaan
a. Waktu
pemanasan
b. Waktu
pengeluaran udara
c. Waktu
penurunan
d. Waktu
kesetimbangan
e. Waktu
sterilisasi
f. Waktu
jaminan sterilisasi (50% dari waktu sterisasi)
g. Waktu
pendinginan sampai ± 500C, baru otoklaf boleh dibuka
v Menggunakan
oven sesuai dengan suhu stabil sediaan
a. Waktu
pemanasan
b. Waktu
penurunan
c. Waktu
kesetimbangan
d. Waktu
sterilisasi
e. Waktu
jaminan sterilisasi (50% dari waktu sterilisasi)
f. Waktu
pendinginan
4. Pemasangan
label
IV. Hasil
/ Data evaluasi
V.
Wadah
Etiket, brosur dan kemasan
Ketentuan perhitungan bahan
ü Jumlah
sediaan yang dibuat tiap formula
ü Perhitungan
penimbangan bahan dilebihkan 20% kecuali ampul dan vial dihitung berdasarkan
rumus V=(2+n)V’, V’ (volume tiap wadah + syarat penambahan volume untuk sediaan
parenteral)
ü Pengujian
sterilitas hanya dilakukan untuk sediaan ampul
ü Pertemuan
ke X materi praktikum pencucian dan sterilisasi alat ada presentasi untuk
materi yang akan dipraktikumkan masing-masing kelompok (sesuai jadwal),
presentasi meliputi :
a. Permasalahan
dan penyelesaian
b. Formula
c. Cara
pembuatan, sterilisasi dan evaluasi
ü Tidak
ada acc formula pada tiap pertemuan, dan presentasi dilakukan pada pertemuan ke
X untuk semua materi selama satu semester, materi presentasi tiap kelompok
yaitu materi yang akan dipraktekkan pada pertemuan XI masing-masing kelompok
(sesuai jadwal)
PEMBAGIAN
MATERI SEDIAAN STERIL
Kelompok
|
Ampul
|
Vial
|
Infus
|
Tetes Mata
|
Salep Mata
|
I
|
|||||
II
|
PENCUCIAN
DAN STERILISASI ALAT
ALAT
GELAS
1. Alat-alat
gelas direndam dalam larutan teepol 0,5%, kemudian direbus
2. Alat-alat
tersebut disikat sampai bersih (alat-alat setelah disikat, dibilas dengan air
kran mengalir sebanyak 3 kali)
3. Alat-alat
dibilas dengan air bebas pirogen sebanyak 3 kali
4. Alat-alat
dikeringkan dalam oven suhu ± 1000C dengan keadaan terbalik
5. Alat
yang telah kering dilakukan pengecekan terhadap noda, apabila masih kotor
dilakukan pencucian lagi.
6. Alat
yang bersih dan kering kemudian dibungkus rangkap 2 dan dilakukan sterilisasi
menggunakan metode yang cocok (alat gelas tahan pemanasan dengan oven suhu 170-1800C
selama 120 menit atau dengan menggunakan otoklaf suhu 1210C selama
15 menit)
ALAT
KARET
1. Direndam
kembali dalam larutan HCl 2% selama 2 hari
2. Alat-alat
karet direndam dalam larutan campuran Teepol 1% dan Na2CO3
1% selama 1 hari
3. Dididihkan
selama 15 menit (diulangi sampai bersih dengan larutan baru)
4. Alat
karet dalam rendaman dimasukkan atoklaf pada suhu 1150C selama 15
menit, lakukan 1 atau 2 kali sampai larutan tersebut jernih
5. Alat-alat
karet dibilas dengan spiritus dilutus dan aquadestilata sama banyak sampai
bersih
6. Alat-alat
tersebut dibungkus rangkap 2 dan dilakukan sterilisasi dengan otoklaf pada suhu
1210C selama 15 menit
ALAT
ALUMINIUM
1. Alat
aluminium dididihkan dalam larutan detergent/ teepol selama 10 menit (bila
perlu direndam dalam larutan Na2CO3 5% selama 5 menit)
2. Alat
dibilas dengan aquadestilata panas mengalir
3. Alat
dididihkan dalam air kran selama 15 menit
4. Dibilas
dengan air kran sebanyak 3 kali
5. Alat
dididihkan dalam aquadestilata selama 15 menit
6. Dibilas
dengan aquadest sebanyak 3 kali
7. Dikeringkan
terbalik dalam oven pada sahu 1000C sampai kering
8. Alat
dibungkus dengan rangkap 2 dan disterilkan dengan oven pada suhu 170-1800C
selama 120 menit
Materi
praktikum
1. Alat
:
a. Erlenmeyer
50 ml
b. Batang
pengaduk
c. Karet
pipet tetes
d. Tutup
vial
e. Tube
salep
f. Kertas
perkarmen
g. Aluminium
foil
2. Bahan
:
a. Larutan
teepol 0,5% dan 1%
b. Larutan
HCl 2%
c. Larutan
Na2CO3 1%
d. Aqua
pro injeksi
PERCOBAAN
IX
PEMBUATAN
SEDIAAN DALAM VIAL
(SEDIAAN
DOSIS GANDA)
1.
Penyiapan dan penyusunan formula sesuai
tugas kelompok masing-masing
a. Injeksi
Vitamin C
b. Injeksi
Prokain
2.
Perhitungan tonisitas sediaan sesuai
dengan formula yang disusun
3.
Penimbangan bahan-bahan yang digunakan
4.
Penyiapan (pencucian dan strerilisasi)
alat-alat yang digunakan
5.
Pembuatan sediaan
A. Dengan
metode aseptic
a. Sterilisasi
bahan-bahan yang akan digunakan baik secara pemanasan kering atau pemanasan
basah
b. Pembuatan
sediaan secara aseptic (persiapan ruangan, cara kerja, Laminar Air Flow Cabinet)
B. Dengan
metode sterilisasi pemanasan basah (otoklaf dengan suhu dan waktu tertentu)
6.
Sterilisasi sediaan vial
7.
Melakukan pengujian sediaan, meliputi :
a. Uji
sterilitas
b. Uji
kebocoran
c. Uji
kejernihan
d. Uji
pH
e. Uji
keseragaman volume
8.
Pembuatan etiket, brosur dan kemasan
sediaan vial
PERCOBAAN
X
PEMBUATAN
SEDIAAN DALAM AMPUL
1.
Penyiapan dan penyusunan formula sesuai
tugas kelompok masing-masing
a. Injeksi
Efedrin HCl
b. Injeksi
Kalium Klorid
2.
Perhitungan tonisitas sediaan sesuai
dengan formula yang disusun
3.
Penimbangan bahan-bahan yang digunakan
4.
Penyiapan (pencucian dan strerilisasi)
alat-alat yang digunakan
5.
Pembuatan sediaan
A. Dengan
metode aseptic
a. Sterilisasi bahan-bahan yang akan digunakan
baik secara pemanasan kering atau pemanasan basah
b. Pembuatan sediaan secara aseptic (persiapan
ruangan, cara kerja, Laminar Air Flow
Cabinet)
B. Dengan
metode sterilisasi pemanasan basah (otoklaf dengan suhu dan waktu tertentu)
6.
Sterilisasi sediaan vial
7.
Melakukan pengujian sediaan, meliputi :
a. Uji
sterilitas
b. Uji
kebocoran
c. Uji
kejernihan
d. Uji
pH
e. Uji
keseragaman volume
8.
Pembuatan etiket, brosur dan kemasan
sediaan vial
PERCOBAAN
XI
PEMBUATAN
SEDIAAN INFUS INTRA VENA
(SEDIAAN
VOLUME BESAR DOSIS TUNGGAL)
1.
Penyiapan dan penyusunan formula sesuai
tugas kelompok masing-masing
a. Infus
NaCl 0,9% 500ml
b. Infus
Glucose 5% 500ml
2.
Perhitungan osmolaritas sediaan sesuai
dengan formula yang disusun
3.
Penimbangan bahan-bahan yang digunakan
4.
Penyiapan (pencucian dan strerilisasi)
alat-alat yang digunakan
5.
Pembuatan sediaan (sterilisasi dengan
pemanasan basah)
6.
Sterilisasi sediaan infus intra vena
menggunakan otoklaf sesuai dengan suhu stabil sediaan
a. Waktu
pemanasan
b. Waktu
pengeluaran udara
c. Waktu
penurunan
d. Waktu
kesetimbangan
e. Waktu
sterilisasi
f. Waktu
jaminan sterilisasi (50% dari waktu sterilisasi)
g. Waktu
pendinginan sampai ±500C, baru otoklaf boleh dibuka
7.
Melakukan pengujian sediaan, meliputi :
a. Uji
sterilitas
b. Uji
kejernihan
c. Uji
pH
8.
Pembuatan etiket, brosur dan kemasan
sediaan infus intra vena
PERCOBAAN
XII
PEMBUATAN
SEDIAAN TETES MATA STERIL
1.
Penyiapan dan penyusunan formula sesuai
tugas kelompok masing-masing
a. Tetes
mata Fisostigmin Sulfat
b. Tetes
mata Pilokarpin HCl
2.
Perhitungan tonisitas sediaan sesuai
dengan formula yang disusun
3.
Penimbangan bahan-bahan yang digunakan
4.
Penyiapan (pencucian dan strerilisasi)
alat-alat yang digunakan
5.
Pembuatan sediaan
A. Dengan
metode aseptic
a. Sterilisasi bahan-bahan yang akan digunakan
baik secara pemanasan kering atau pemanasan basah
b. Pembuatan sediaan secara aseptic (persiapan
ruangan, cara kerja, Laminar Air Flow
Cabinet)
B. Dengan
metode sterilisasi pemanasan basah (otoklaf dengan suhu dan waktu tertentu)
6.
Sterilisasi sediaan vial
7.
Melakukan pengujian sediaan, meliputi :
a. Uji
sterilitas
b. Uji
kejernihan
c. Uji
pH
8.
Pembuatan etiket, brosur dan kemasan
sediaan tetes mata steril
PERCOBAAN
XIII
PEMBUATAN
SEDIAAN SALEP MATA STERIL
1.
Penyiapan dan penyusunan formula sesuai
tugas kelompok masing-masing
a. Salep
mata Chloramphenicol 5 g
b. Salep
mata Oksitetrasiklin 5 g
2.
Penimbangan bahan-bahan yang digunakan
3.
Penyiapan (pencucian dan sterilisasi)
alat-alat yang digunakan
4.
Pembuatan sediaan dengan metode aseptic
a. Sterilisasi
bahan-bahan yang akan digunakan baik secara pemanasan kering atau pemanasan
basah
b. Pembuatan
sediaan secara aseptic (persiapan ruangan, cara kerja, Laminar Air Flow Cabinet)
5.
Melakukan pengujian sediaan, meliputi :
a. Uji
ukuran partikel
b. Uji
homogenitas
6.
Pembuatan etiket, brosur dan kemasan
sediaan salep mata steril
cara sterilisasi yang fisostigmin sulfat dg menggunakan apa ya??
BalasHapus